Powered By Blogger

Monday, December 23, 2019

TAJALLI YAT (PEMUNCULAN)


ASSALAAMU 'ALAYKUM WA RAHMATULLAAHI WA BARAKAATUH.........

BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM...

LAA ILAAHA ILLALLAAHU....
Tiada Tuhan selain Allah...

LAA - Tidak ada, Nafi....
Adalah  merupakan pemusnahan diri dan dunia (fana')...
Kemudian menjadi kekal (baqa) dalam Tuhan...
Hanya Ahadiyah (Allah)  yang ada (Isbat)...
Yang Maha Luas tanpa keterbatasan pengetahuan tanpa keterbatasan ruang dan waktu atau apapun itu...

Pemusnahan diri berarti mengosongkan hati dan pikiran dari segala macam perkara apapun.
Hati dan pikiran tercurah semata - mata hanya kepada Allah .
Hilangkan ke- Akuan, ke- egoan diri kita, itulah disebut dzikir atau tafakkur (meditasi).

Pada saat ke- Akuan sirna, fana'  menurut Al- Ghazali, atau Samadi menurut orang Hindu, maka :
Ke- Akuan Dzat akan muncul untuk memperlihatkan sifat  Jamal- Nya (Keindahan-Nya), dan masuk ke dalam kekosongan kita.
Itulah  yang disebut  Kasyaf.
Aku dengan Aku yang ada di dalam diri kita saling berhadapan.

' Aku mengenal Tuhan melalui  Tuhan."
(Hadits Qudsi)

" Aku mempunyai waktu  khusus  dengan Tuhan, didalamnya tidak ada lagi malaikat dan Rasul- Nya.."
(Hadits Qudsi)
__________________________

Saudara - saudariku...

Ketahuilah Anda sekalian...
Bahwa Haq (kebenaran) tersembunyi di dalam  Ruh.
Ruh tersembunyi di dalam Qalbu (batin).
Qalbu tersembunyi di dalam Qaalib (tubuh).
Penggerak tubuh  adalah Ruh.
Penggerak Ruh adalah Al-  Haq (Bathin).

Hakikat Muhammad adalah merupakan titik pertama  dalam mana Dzat mengetahui Diri- Nya sendiri.
Mengenai Dzat harus melalui Dzat.....
Dalam tahapan ini, Ruh kita menjadi Ruh Al- Quds... Karena sudah terbebas dari perkara keduniaan...
Ruh kita sudah mengalami  pencerahan...

" Ketahuilah, sesungguhnya hanya mengingat Allah hati menjadi tenteram."
(QS. Ar- Ra'd 13 : 28)

" Barangsiapa  yang hatinya  dibukakan oleh Allah kepada Islam (Fitrah), maka ia itu mendapat cahaya  dari Tuhan- Nya."
(Az-Zumar  39 :  22)

" Yang pertama- tama Aku  berikan kepada  mereka yang beriman adalah cahaya yang Aku letak di hati mereka."
(H. Qudsi)
__________________________

Saudara - saudariku ..

Begitu luas dan lapangnya...
Begitu terang - benderang nya hati seorang mukmin...
Tenang dan tentram dalam lautan Ahadiah...
Seumpama tempat bersemayamnya Dzat yang Maha Luas tanpa batas...
Para Sufi mengatakan bahwa Qalbu seorang mukmin  adalah " Baitullah "
Di dalam dada ada Qalbun...
Di dalam Qalbun ada Fu'adun...
Di dalam Fu'adun ada Syaghafun...
Di dalam Syaghafun ada Sirrun...
Dan di dalam Sir ada Aku..
Tempat Aku menyimpan Rahasia..
(H. Qudsi)

" Aku tidak berada di langit  atau di bumi, Tetapi Aku berada di dalam hati seorang mukmin yang benar."
(H. Qudsi)
_________________________

Al- Kisah...
Seorang bertanya kepada Nabi Saw. :
" Ya Rasulullah... Siapakah orang yang terbaik itu ?
Nabi Saw. menjawab :
" Yaitu orang- orang mukmin yang bersih hatinya."
Ketika Rasulullah ditanya kembali :
" Ya Rasulullah... Apakah artinya bersih hati itu ?
Nabi Saw. menjawab :
" Yaitu orang yang takwa, suci hati, tidak ada kepalsuan padanya, tak ada kezaliman, dendam, khianat dan rasa  iri dengki."

Mukmin yang benar adalah mukmin yang tidak mempersekutukan Allah. Dia beriman kepada Allah, Rasul - Rasul Allah, para malaikat - Nya, Kitab - Kitab- Nya, hari akhirat dan beriman kepada  segala ketentuan Allah serta bersih hatinya.
Hatinya telah terbebas dari segala  macam polusi penyakit hati. Tawakkal penuh dengan kesabaran. Selalu mensyukuri. Setiap ni'mat dan karunia Allah. Ikhlas menerima segala macam  ketentuan Allah. Setiap denyut jantungnya... Setiap tarikan nafasnya...
Setiap  gerak - geriknya merupakan ibadah. Semata - mata hanya kepada Allah...
Tidak memikirkan ada  tidaknya pahala....
Sudah benar - benar ikhlas..
Sudah benar- benar Lillahi Ta'ala....
Sudah tidak ada apa - apa di dalam hatinya kecuali Allah semata...

Oleh karena itulah,  hati menjadi lapang...
Jiwa menjadi tentram dan damai. Penuh rasa kasih sayang...
Rahman dan Rahim adalah Allah..
Dalam hal ini kita sudah terbebas dari hal perkara  dualitas Allah yang antagonis, tidak ada lagi keperpihakan pada  saat menghadap hal yang baik maupun yang buruk.

Dia bisa berlapang dada saat menghadapi keduanya, karena dalam ke- Esa-an- Nya, baik atau buruk, surga atau neraka adalah  merupakan manifestasi dari sifat Jamal dan Jalal Allah. Tapi kebanyakan manusia enggan menerima kedua sifat Allah yang saling  bertolak belakang itu secara seimbang. Misalnya :  Antara tertawa bahagia dan air mata  duka. Pada saat tertawa bahagia, sebenarnya air mata duka pun  sedang menunggu giliran untuk bisa diterima manusia.
Bila kita cuma berpihak pada salah  satu sifat saja, berarti kita menerima kehadiran Allah hanya sebagian saja...
Kita belum beriman kepada Allah dengan seutuhnya, belum ikhlas.
Jadi.. intinya adalah  apapun  yang kita  hadapi kita harus  bisa menerima  dengan hati yang ikhlas  dan penuh rasa syukur.
_________________________

Orang Arif yang sudah mencapai  derajat  Ihsan, ibarat matahari yang selalu  memberi, menyinari bumi tanpa pamrih. Hatinyapun bersifat lapang dan luas seperti lautan.
Apapun yang mendatanginya dia terima dengan penuh keikhlasan, walau yang datang adalah air lumpur kotor dan berbau busuk sekalipun dia terima. Dia angkat  dan dia bersihkan jadi awan, lalu jadi air hujan yang jernih dan bermanfaat lagi tanpa meminta imbalan jasa.
Bagi mereka sudah kuat keimanannya, keinginan terhadap  keduniaan yang sangat berlebihan, keserakahan, ria, ujub, takabbur, sum'ah yang dengan sengaja menceritakan amal perbuatannya itu..
Hajbun hatinya terpesona oleh amal ibadahnya sendiri, rasa iri dengki, kemarahan, kebencian serta  semua hawa nafsu di hatinya adalah merupakan  suatu dosa syirik tersembunyi yang harus dihindari, karena hawa nafsu adalah bisikan setan.

" Sucikanlah rumah- Ku bagi mereka yang thawaf, i'tikaf, yang ruku' dan sujud."
(QS. Al- Baqarah 2 : 125)

" Janganlah kamu mempersekutukan Aku dengan apapun, sucikanlah rumah- Ku bagi mereka yang thawaf, mendirikan dan ruku' bersujud."
(QS. Al- Hajj 22 : 26)
_________________________

Saudara - saudariku sekalian.....

- Silahkan cari sendiri jawabannya mengenai makna Hakiki 🏠- Ku yang harus disucikan agar kita tidak menjadi musyrik... Agar kita menjadi mukmin yang benar... Karena nanti suatu saat pasti kita semua akan kembali menghadap kepada- Nya. Dimana pada saat itu, hanya mukmin yang benar. Mukmin  yang berjiwa tenang yang akan mendapat undangan khusus dan ucapan salam dari Tuhan.

" Wahai hamba- hamba- Ku yang berjiwa tenang, datanglah kepada Tuhan-mu dengan suka cita dan penuh keridhaan. Masuklah kedalam golongan hamba- hamba- Ku, dan masuklah kedalam surga- Ku."
(QS. Al- Fajar 89 :27- 28)

SALAAMUN  QAULAN  MIRABBIR RAHIIM
__________________________

Ayat ini sebagai bukti bahwa Allah tidak membedakan hamba-Nya karena  apapun nama agamanya, semua agama mengajarkan tentang fitrah. Mereka tidak akan pernah merasa ketakutan dan suka cita.
Berarti mereka hidup dengan tenang dan damai.
Karena itulah, di batu nisan atau di surat kabar pada kolom duka cita tertulis :
" Telah meninggal dengan tenang, tidak pernah tertulis telah meninggal dengan sukses walaupun semasa hidupnya dia sangat- sangat sukses."

Bila saat itu tiba, siapakah urusan yang akan menjemput kita ???

" Kami telah mengutus seorang utusan dalam dirimu itu."
(Ar- Taubah 9 : 128)

" Karena itu,  katakanlah HASBIALLAH."
(Ar- Taubah 9 : 129)
_________________________

Saudaraku sekalian....

HASBIALLAH merupakan kata suci....
Karena hakikinya adalah :
" Dzikrullah " ALLAH... ALLAH... ALLAH dalam hati ingat Kepada ALLAH...
Sampai semuanya menjadi sirna, fana', yang ada hanya Dzat Allah yang akan muncul untuk memperlihatkan Sifat Jamal-Nya sebagai Nur Ilahi yang akan menjemput Ruhani...
Ruhani akan kembali kepada cahaya Allah yang disebut " SWARGA " yang berasal dari kata " SWAR dan GA "

SWAR artinya Cahaya (Nur Ilahi). Sementara GA artinya kembali...
SWARGA artinya kembali kepada Cahaya Allah, sumber energi Quanta...
Secara ilmiahnya sesuai teori Einstein, dan juga sesuai studi kasus reinkarnasi dari Newton.
_________________________

Bila saatnya tiba, Ruhani akan. Kembali kepada cahaya Allah, dikawal nafsunya yaitu :
Ammarah.
Lawwamah.
Sufiyah.
Muthmainnah.
Sedangkan jasmani karena berasal dari tanah, maka akan kembali lagi kepada tanah, menjadi energi Quanta

Dengan begitu, berarti bagi mereka yang benar- benar beriman dan telah lulus dari berbagai ujian dari Allah, maka dia pasti akan mendapatkan perlakuan khusus serta bonus yang luar biasa yaitu :
Dia langsung dijemput tanpa harus melalui jembatan Shirathal Mustaqim.
Dia diberi ucapan salam :
' SALAAMUN QAULAN MIRABBIR RAHIIM '
Dia akan mendapat undangan khusus dan keridhaan Allah serta mendapat kemuliaan disisi Allah. Jenazahnya tampak dengan wajah tersenyum, berseri- seri dan bercahaya.

" Pada hari itu wajar mereka berseri- seri (bercahaya), karena melihat Wajah Tuhan-nya."
(Al -Qiyaamah 75 : 22-23)
_________________________

TABIR HIJAB (SELUBUNG)

1- Tabir personal : Pribadi,  kelakuan, ego.

Saudara ku sekalian...
Tabir ini tidak akan hilang selama diri kita sebagai hamba (sebagai manusia). Masih diselubungi oleh ego kita sendiri seperti halnya kita menggosok batu yang tidak pernah akan mengkilap.

2- Tabir dari sifat- sifat.

Tabir ini akan menghilang bila kita mengubah akhlaq dan sifat kita menjadi Dzat dan Sifat Allah seperti halnya kita menggosok karat dari sebuah gelas kaca.

Sebenarnya tabir hanyalah khayalan, dari kelakuan, keberadaan diri sendiri (ego).
Dengan adanya ilmu pengetahuan, kadang rasa kelakuan akan menjadi semakin besar. Perasaan gengsi, harga diri, angkuh, ujub, ria, iri,  dengki dsb....

Sekarang ini banyak yang lupa diri, sebab hati nuraninya tertutup.
Dengan demikian... Pengetahuan dan keakuan akan menjadi tabir semakin rapat, dan semakin tebal. Sehingga akan membutakan mata hati kita kepada Al- Haq Yang Maha Benar...

Berarti bukan seberapa banyak ilmu yang harus kita pelajari, tetapi seberapa  dekat kita kepada Allah SWT....
Ilmunya cukup Basmallah saja....
Sesungguhnya Allah itu sangat dekat, namun terhalang ego kita yang tinggi...
Bila kita ingin keluar dari tabir, ubahlah sifat- sifat kita, akhlaq kita, keakuan kita, masuk kedalam akhlaq dan Sifat- Nya sebagaimana akhlaq dan sifat Rasulullah Saw.

Serahkan diri kita sepenuhnya dalam kekosongan dan keheningan, dalam kefana'an.
Jangan biarkan fikiran (pengetahuan) datang....
Nah.... Bila fikiran datang menguasai diri kita, maka fikiran itu akan  mengukir gambaran khayalan didalam batin kita. Sehingga batin kita akan seperti museum, seperti super market....
Sabda Rasulullah Saw :

" Segala sesuatu ada pembersihnya. Pembersih hati adalah dzikir. Tidak ada sesuatu yang dapat melepaskan manusia dari adzab selain daripada dzikrullah. qiamat tidak akan terjadi selama masih ada orang - orang yang berdzikrullah."

Dengan berdzikrullah, berserah diri kepada Allah, tabir akan terkikis. Hati akan menjadi tenang dan tentram, hati akan menjadi terang benderang, memancarkan sifat -sifat ke- Ilahian...
Sumber sebagai kekuatan yang maha dahsyat...

Aamiin Allaahumma aamiin....
Wassalaamu......

No comments:

Post a Comment

PERCEPATAN SINKRONISASI DAPODIK, LPJ BOS TAHAP I, II 2020 DAN PENGISIAN RAPOR MUTU TAHUN 2019

Menindaklanjuti surat Dirjen Pauddasmen Nomor 7160/C/KU/2020 hal Persiapan Penyaluran Dana BOS tahap III Tahun 2020, Surat Pemberitah...